Saturday, October 5, 2013

JR x Minhyun Fanfic Yaoi

Title : Confess to You
Rate : 13+, yaoi
Cast : JR, Minhyun, NU'EST member


Seorang lelaki muncul dari balik pintu, dengan rambut yang masih acak-acakan dan mata yang sipit karena masih mengantuk. Ia berjalan mendekati meja makan dan menemukan rekannya sedang duduk meneguk teh sambil memperhatikannya dengan seksama.

“Oh.. Pagi hyung.” Ucap Minhyun kepada JR yang sedang meneguk minumannya.

JR tersenyum dan memberikan smile eyes kepada dongsaengnya itu, “selamat pagi, hyun..”

Kini Minhyun menarik kursi di sebelah JR dan duduk, ia menundukkan wajahnya dan kembali tidur. JR pun tertawa kecil, ia menggeleng dan berdiri dari tempat duduknya. Menyiapkan teh untuk Minhyun dan beberapa lapis roti bakar untuk sarapan member NU’EST yang lain.

Aroma roti bakar ditambah bau selai cokelat dan strawberry memaksa Minhyun untuk bangun, ia membuka pelan matanya dan mendapatkan JR sedang tidur di sebelahnya. Tepat di sebelahnya, dan begitu dekat... DEG! Minhyun pun tersentak dan duduk tegak di atas kursinya sendiri, pipinya agak bersemu malu.

Benar Minhyun telah menyimpan perasaan untuk JR sejak lama, beberapa bulan setelah NU’EST terbentuk. Ia terpesona akan karisma JR saat memimpin grup, terpesona ketika JR melantunkan bagian rapnya, terpesona ketika JR memuji para member atas kerja baik mereka, terpesona ketika JR tersenyum, terpesona akan segala hal yang JR lakukan.

Berusaha menepis pikiran aneh di pagi hari, Minhyun menatap ke sekeliling. Satu piring besar berisikan 5 lapis roti bakar, satu piring berisikan 5 telur mata sapi, dan dua cangkir teh. Cangkir teh itu berada tepat di depan Minhyun dan JR, yang satu masih penuh dan yang satu sudah habis. Tentunya yang sudah habis itu milik JR, “lalu.. Ini untukku?” Mata Minhyun berbinar bahagia.

Tanpa Minhyun sadari JR telah bangun dari tidurnya, ia menatap Minhyun, “minum saja, itu milikmu kok..” Suara lembut itu mengagetkan Minhyun.

“wah hyung, kau sudah bangun. Aku mengganggu tidurmu ya??” Minhyun mulai gelagapan.

JR menopang dagunya dengan tangan kiri, ia menggeleng. “Tidak, tidak.. Aku memang sudah saatnya harus bangun. Member lain harus dibangunkan juga..”

Ia kemudian berdiri dari kursinya dan menepuk bahu Minhyun sambil mengacungkan jempolnya ke arah kamar Ren dan Baekho. “Aku bangunkan mereka dulu ya..”

Lelaki yang lebih muda tampak mengangguk mengerti, ia kembali menatap cangkir teh di hadapannya dan menggenggamnya. Merasakan kehangatan yang bukan lain dari suhu teh tapi dari perhatian JR. Ia tersenyum dan segera meneguk teh tersebut. “JR.....”


 “Hoy, Ren..! Uri magnae, ya!! Wake up please~!” bujuk JR sambil mengguncang-guncangkan bahu Ren, pasalnya magnae yang satu ini memang sulit sekali dibangunkan. Ren terus menutup kupingnya dan mengerang malas. “huweeee, hyung.. Aku masih mau tidur!!” ucapnya setengah berteriak.

JR menghela napas dan melirik ke kasur sebelah Ren, berpikir mungkin Baekho lebih mudah untuk dibangunkan. Ia menghampiri Baekho dan membangunkannya dan benar saja tak butuh waktu lama untuk membangunkan member itu. “Hey, bantu aku bangunkan Ren cintamu tuh..!”

Baekho tertawa sambil beranjak dari kasurnya, ia sempat diam di samping dipan kasur Ren dan tiba-tiba saja ia loncat menindih magnae NU’EST tersebut. Ren berteriak dan memberontak, Baekho yang jahil malah terus memeluknya dan ogah melepaskan magnae tersebut. “YAAA!! Lepaskan!!” teriak Ren. Tiba-tiba Aron muncul di pintu sambil bersandar keren di dipan pintu.

“Hey Baekho, lepaskan putri kesayanganku! Atau siap-siaplah kau mati di tanganku!! HIYAAAH!!”

Aron berlari dan menindih Baekho, tentunya Baekho berusaha menghindar tapi kalah cepat dengan larinya Aron. Ia pun meringis kesakitan, Ren yang berhasil lepas dari cengkraman Baekho tertawa senang dan memeluk Aron.

“Yeah, hyung penyelamatku~!”

JR yang melihat kekacauan di depannya hanya bisa ikut ketawa dengan member yang lain. Minhyun yang sedang duduk di meja cuma bisa penasaran apa yang member lain sedang lakukan sampai bisa tertawa asyik begitu, “sial aku melewatkan kejadian asyik” pikirnya.

Minhyun berdiri dan menghampiri kamar Ren, ia melihat tiga member grupnya tengah bergulat di atas kasur sedangkan JR sedang duduk di atas kasur Baekho sambil membaca majalah. Lelaki itu memutuskan untuk menghampiri leadernya saja.

“Hyung lagi baca apa?”

“uh?” JR kaget dengan kehadiran Minhyun di sebelahnya, “tidak... Cuma lihat-lihat foto noona-noona saja.. Cantik ya? Aku suka yang ini, kelihatannya dia pintar beraegyo, haha..”

Minhyun mengecek tipe kesukaan JR tersebut dan memajukan bibirnya,  “aku juga pintar beraegyo~” ucapnya sambil mengerutkan alis, berusaha tampak selucu mungkin. JR tertawa dan mengacak-acak rambut dongsaengnya tersebut, “ne, ne~ I like this one better.” Ucapnya sambil mengecup dahi Minhyun. DEG!! DEG!!
Minhyun membelalakkan matanya dan memegang dahinya, pertama kalinya JR menciumku.. Walau dulu ia sering pura-pura hendak menciumku tapi tidak pernah ada yang benar-benar kena, baru kali ini.. Aduh, jantungku, kumohon jangan terlalu keras berdetak, nanti dia dengar..

Ren melempar bantal ke arah JR sambil memajukan bibirnya dengan imutnya, “buuu~ aku juga butuh ciuman, JR~!!” rengeknya. JR menatap Ren sambil terbengong. Untungnya Aron dan Baekho sigap untuk memberikan magnae tersebut ciuman di pipinya sehingga JR tak perlu memberikannya ciuman lagi.

*JR POV*
Ren memintaku untuk menciumnya, jujur aku tak mau untuk melakukannya. Minhyun ada di sebelahku saat itu. Orang yang paling ku sayangi, tak akan ku lukai dia..

Sayangi? Kau pasti heran apa maksudku barusan, hahaha.
Ya, aku menyayangi Minhyun. Awalnya aku pikir itu hanya rasa sayang pada dongsaeng biasa tapi lama kelamaan aku sadar, bukan hanya sayang, aku cinta kepadanya. Ingin aku mengungkapkan perasaanku padanya, tapi aku takut jika aku melakukan itu maka hubungan kita akan rusak dan ia akan menjauhi ku. Semua akan merasa jijik padaku...

*Minhyun POV*
Aku senang sekali, JR hyung mengecup dahiku. Rasanya hampir saja aku mengabaikan kehadiran semua yang ada di kamar Ren saat itu, ingin ku tarik kerah baju JR dan menciumnya saat itu juga. Ah andaikan aku berani melakukan hal itu...

Tak lama dari itu JR berdiri dari duduknya dan berjalan menuju pintu, ia membalikkan badan “ayo makan, sarapan sudah siap...” ucapnya sambil tersenyum. Senyuman yang mampu membuatku meleleh kapanpun itu.... Meleleh untuknya aku rela.



“MINHYUN, BISA LEBIH FOKUS GA SIH??” ucap Baekho hampir naik pitam karena rekan segrupnya itu terus membuat kesalahan dalam gerakan tariannya. Harusnya tangan kanan itu ditaruh ke belakang, bukan ke depan. Kaki itu harusnya melangkah dua langkah ke kiri tapi ia terus melupakannya dan hanya melangkah satu langkah.

Minhyun menatap lantai dan menyeka keringatnya, ia merasa sedih untuk terus melakukan kesalahan. JR menatap prihatin dongsaengnya tersebut, hendak ia mendekatinya dan menenangkan hati Minhyun tapi Aron mendahuluinya. Aron menepuk-nepuk bahu Minhyun dan memeluknya, JR kaget ketika melihat sebulir air mata jatuh ke lantai dari mata Minhyun. SIAL MINHYUN MENANGIS!!

“Hyung, yorobeun, mianhae... Aku pikir aku tak bisa melanjutkan latihan hari ini.” Ia meraih tasnya dan berlari keluar ruang latihan. Ren menggigit jarinya sedangkan Baekho melempar handuk ke lantai dengan sebal, Aron dan JR hanya bisa diam.



“Minhyun, aku masuk ya..” ucap JR membuka pintu kamar Minhyun.
Minhyun tengah dibalut selimut sambil menenggelamkan kepalanya di antara bantal-bantal.
JR prihatin.. Ia duduk di sebelah Minhyun dan meletakkan secangkir susu cokelat hangat di meja.

“Aku bawakan kau susu hangat, minumlah..” ucap JR.

Minhyun menggeleng dari balik selimut, “aku sedang tidak ingin melakukan apa-apa, hyung.”

JR mengerutkan alisnya dan mulai merasa geli. Ia merebut selimut itu dari Minhyun dan melempar selimut itu jauh-jauh, kini Minhyun tak tertutupi. Ia duduk kaget dan menatap leadernya penuh rasa takut. Takut jikalau JR marah dan hendak membentaknya.

GREP!! Minhyun merasakan hangat menyelimutinya, JR memeluknya erat. Ia membiarkan kepalanya berada di atas bahu JR dan bersandar.

“Jika kau merasa lemah, bicaralah... Bicaralah padaku, biar aku dapat menghiburmu.”

Tak terasa kini pipi Minhyun telah basah, ia menangis sejadi-jadinya. “Mi..Mianhae hyung..”

JR terus menepuk punggung Minhyun yang masih berada di pelukannya, tapi kini ia tak bisa menahan. Tak bisa diam melihat orang yang disayangnya merasa sedih dan menangis.
Ia mendorong badan Minhyun dan meraih dagunya, JR menempelkan bibirnya dengan bibir lembut Minhyun. Memaksanya untuk membuka mulut, memasukkan lidahnya ke dalam mulut Minhyun dan menelusuri seluruh bagian di dalam mulut Minhyun. Lelaki yang lebih muda tersebut menutup setengah matanya, ia meladeni ciuman ganas JR tersebut, sesekali ia mendesah karena JR sesekali melilit lidahnya.  “Nnhh, hyung.. Stop... this..”

JR melepaskan ciumannya dan menatap Minhyun lekat-lekat. “Minhyun, mungkin ini saatnya..”

“Saat?” ucap Minhyun heran.

Lelaki di hadapan Minhyun itu tersenyum sambil menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Minyun. “Ya, aku ingin bilang... Aku cinta kamu..”

Pipi Minhyun merah padam, ia menatap kasur dan menggeleng, membuat hati JR serasa diremas.

“Tidak.. Kau pasti bohong, JR.. Karena.. Aku tak patut untuk dicintai.”

“Apa?? Karena tarianmu tak kunjung benar?” ucap JR agak membentak.

Minhyun memajukan bibirnya, “anii.. bukan itu, hyung.” Kini giliran Minhyun yang mendekatkan wajahnya ke arah JR, menempelkan dahinya dengan dahi sang leader.

“Aku tak patut dicintai karena aku begitu pengecut, tidak berani mengungkapkan perasaan ini lebih dulu daripada orang yang ku cintai..”

JR terkesiap namun segera melembutkan tatapannya, “it’s okay.. As long you’ll be mine.” =’D

Kedua tangan itu mendorong Minhyun jatuh ke kasur, dengan JR berada di atasnya. Ia kembali mencium Minhyun sambil kini tangan kanannya menaikkan kaus yang sedang Minhyun pakai, mengekspos badan putih Minhyun. “Haaa-ah.. Hyung, saranghae..”

JR tersenyum, “nado saranghaeyo...”

*THE END*

1 comment:

  1. The Best Free Baccarat - FEBCASINO
    Baccarat is one of the most widely played game variations 강원 랜드 바카라 in the world. The game is played by playing two teams of two. It can be played with

    ReplyDelete